‘Between’ Chapter 4

‘Kring kring kring kring’ suara alarm yang terus berdering membuat terlingaku terasa sakit, kumatikan alarm itu dan melanjutkan tidurku.

 

‘Gee gee gee baby baby’ beberapa menit kemudian ponselku berdering

“Yoboseyo” kataku dengan malasnya

“Babe, wakey wakey.. kau bilang kau ada presentasi pagi ini ayo..!!” Kulihat jam di dinding sudah menunjukan pukul 07.00 pagi.

“Ah iya, thanks ya Yul sudah membangunkanku”

“Anything for you babe, jadi apa kamu sudah bangun sekarang..?”

“Tentu saja, aku sudah bangun. Bagaimana bisa aku menjawab teleponmu jika aku masih tidur. Pabo”

“Hehehe, hanya memastikan saja babe..”

“Hmmm.. Yasudah aku siap-siap dulu mau mandi”

”Oh Oke…”

“Bye” kataku sambil turun dari tempat tidurku

”Tunggu babe” katanya dengan cepat

”Apa..? Ada apa lagi.”

”I Love You” katanya dengan lembut

Aku terdiam sejenak mendengar perkataannya, entah mengapa sampai sekarang aku masih belum bisa membalas perkataan itu, aku masih bingung ”Ya… Yul, aku harus buru-buru sekarang oke”.

”Oke babe, bye”

Setelah mematikan ponsel, aku langsung bergegas pergi ke kamar mandi dan mempersiapkan diri pergi ke kantor.

 

*Yuri POV

Setelah selesai menelpon Jessica, aku langsung menuju dapur untuk membuat sarapan. Sebenarnya quaker oats saja sudah cukup bagiku, tapi aku yakin sicababyku tidak sempat membuat sarapan jadi aku berniat untuk membuatkan pancake with honey kesukaannya.

Tidak sampai 30 menit aku selesai membuat pancake tersebut dan langsung bergegas mandi dan menuju ke kantornya.

Begitu sampai aku di tempat kerjanya, aku langsung disambut oleh senyuman-senyuman dari para pekerja wanita disana, akupun membalas senyumannya sambil berjalan menuju ruangan sicababyku. Aku jadi teringat saat aku masih kuliah dulu, setiap wanita yang memberikan senyumannya padaku, pasti kubalas dengan senyuman dan kerlingan mataku dan berakhir dengan sebuah dinner date, begitu mudah mendapatkan wanita-wanita itu. Tapi masa-masa itu sudah berakhir saat sampai aku bertemu dengan Jessica Jung, wanita tercantik yang pernah ku temui, wanita yang benar-benar membuatku merasakan cinta yang sesungguhnya dan satu-satunya wanita yang mampu membuatku merasa cukup hanya dengan satu wanita di hidupku.

 

*Jessica POV

Aku berjalan dengan terburu-buru tanpa menghiraukan orang-orang disekitarku sampai tiba-tiba kurasakan sebuah tangan menarik bahu kiriku dari belakang. Aku menoleh dengan cepat.

”Morning Jess” Panggilnya seorang pria dengan kemeja biru dibalut dengan jas hitam menyapaku

”M.. Morning Mr. Kim”

”Kalau hanya kita berdua, kamu bisa panggilku Taeyeon saja Jess”

”Hmm.. Jadi, apa keperluanmu kesini Tae?”

”Aku hanya ingin memberitahumu, bahwa meeting diundur jadi nanti siang”

”Apa..? Oh, Ok. Terima kasih” kataku sambil hendak meninggalkannya tapi dengan cepat sebuah tangan menarik tangan kananku

”Jess, tunggu..” Katanya menahan langkahku, aku menoleh dan menatap matanya

”Hmm.. aku yakin kamu belum sarapankan..? Jadi, bagaimana kalau kita sarapan dulu di cafe depan”

”Maaf, tapi aku tidak bisa. Aku sudah sarapan dan aku harus memperbaiki presentasiku dulu” Aku sengaja berbohong untuk menolak ajakannya.

”Sebentar saja Jess, sebentar. Aku janji tidak akan lama. Paling tidak, kau menemaniku makan.. Ya.” Terlihat dia memohon dengan sangat

”Baiklah, tapi aku tidak bisa lama-lama”

Akhirnya aku menyetujui ajakan Taeyeon untuk menemaninya sarapan di sebuah cafe yang berada tepat disebrang kantorku.

 

*Yuri POV

Ketika aku menunggu pintu lift terbuka, aku melihat ke arah belakang. terlihat sosok wanita yang selalu membuatku tersenyum sedang berjalan dengan terburu-buru dengan membawa tas tangannya di tangan kanan dan beberapa dokumen di tangan kirinya.

Dengan segera, aku berniat untuk mengahampirinya tapi aku teringat oleh peraturannya bahwa aku hanya boleh menemuinya 2 kali dalam seminggu, dan aku tidak mau membuang quota pertemuan kami untuk hari ini karena aku sudah menyiapkan sebuah kencan hari Minggu nanti.

Aku sengaja sedikit bersembunyi dari kerumunan orang-orang sambil melirik kearahnya, cukup lama aku memperhatikan dia hingga kulihat seseorang pria menghampirinya dan menarik tangannya. Geram aku melihatnya, tapi aku tetap berusaha untuk tenang dan berfikir positif. Cukup lama mereka berbincang hingga akhirnya mereka pergi menuju pintu keluar, aku sengaja mengikutinya untuk mengetahui kemana mereka pergi dan terlihat mereka menyebrangi jalan dan masuk ke salah satu cafe. Aku sudah tidak bisa berfikir jernih lagi, aku rasa ada sesuatu yang salah diantara mereka berdua. Jadi aku memutuskan untuk menyambangi mereka.

”Yul.. Kwon Yuri..” Teriak seorang wanita dari arah belakangku

”Oh, Hai Tiff”

”Hei, kenapa sih. Kayaknya buru-buru banget.?”

”Ah, enggak. Gak apa-apa. Hanya saja, sepertinya tadi aku lihat sica dengan seseorang  pria ke arah cafe itu” Kataku sambil menunju cafe di sebrang jalan.

”Hahaha.. jadi maksudmu, kau cemburu?”

”Wajar kan.?”

”Hahaha iya sih. Tapi bagaimanapun Cinta itu harus saling percaya Yul”

”Oke, aku akan coba”

”Oh iya, By the way. Happy Birthday ya. Sorry aku baru ngucapin sekarang”

“Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan.? Tapi yang penting itu bukan ucapannya Tiff, tapi kadonya”

”Ah Iya.. Hahaha aku lupa, sekalian ulang tahun depan lagi aja gimana.?”

”Hahaha”

”Hahaha”

”Apa yang kau bawa itu Yul.?” tanya nya sambil melirik bungkusan berwarna pink yang kubawa

”Oh, ini pancake dengan saus madu. Kamu mau..?”

”Ah tidak, aku pikir ini untuk Sica”

”Sudahlah, kamu pasti mau kan.? Ini buatmu saja, aku buru-buru mau kembali ke hotel saja” Kataku sambil menyerahkan tentenganku

”Yang bener..? Ini buatku Yul.. Wah.. terima kasih ya”

”Oke.. Aku pergi dulu ya. Bye”

 

*Sementara itu dengan Taengsic

”Dengar Tae, jangan pikir karena kau bosku sekarang jadi kau bisa kembali lagi padaku” kata Jessica

”Jess, please… Aku hanya ingin kau memberikanku kesempatan. Ijinkan aku bersamamu lagi dan aku berjanji akan berubah, tidak akan pernah ada lagi wanita lain selain dirimu Jess, Please”

”No, aku tidak bisa Tae”

”Kenapa.? Karena kau sudah punya penggantiku.?”

”Karena perselingkuhan adalah kesalahan terbesar buatku dan itu tidak bisa termaafkan”

”Tapi kau masih mencintaiku, iya kan.?” Jessica terdiam ketika mendengar pertanyaan itu

”Jawab aku Jess” Kata Taeyeon menuntu jawabannya

”Sorry Tae, aku bilang aku tidak bisa berlama-lama. Aku harus kembali kekantor” Kata Jessica sambil berdiri dari kursinya

”Aku mengerti, kau masih mencintaiku Jess” Kata Taeyeon sambil menarik lengan Jessica.

”Aku bilang aku harus pergi tae, sorry” Kata Jessica berusaha melepaskan tangannya dan pergi.

 

*Jessica POV

Sesampainya di area kerjaku, ku melihat tiffany sedang memakan pancake dengan saus madu diatasnya, terlihat enak sekali jadi aku menghampirinya.

”Wow, Pancake dengan saus madu. Sepertinya enak Tiff, kau beli dimana.?” Tanyaku

”Enggak beli kok, ini dari Yul.” katanya sambil terus makan

”Dari Yul.?”

”Iya, tadi aku ketemu dia di lobi, dia ngeliat kamu sama seseorang ke arah cafe dan dia pikir kamu kesana untuk sarapan jadi daripada mubazir pancakenya buat aku deh” katanya polos

’Apa Yul tadi melihatku dengan Taeyeon’ pikirku dalam hati.

 

***

Selama presentasi tadi aku benar-benar tidak bisa berkonsentrasi dengan baik, aku masih memikirkan apa Yul marah padaku karena melihatku dengan Pria lain, tapi jika aku memikirkannya lagi bukankah ini bagus, mungkin dia akan berfikir untuk memutuskan hubungan kita.

To : Kwon Yul

Kenapa kau memberikan pancake itu ke Tiffany.?

From: Kwon Yul

Mian, besok aku bikinkan lagi ya.

To : Kwon Yul

Aku tanya kenapa kau memberikannya ke Tiffany?

From : Kwon Yul

Aku pikir kau sudah sarapan jadi aku kasih saja ke Tiffany.

To : Kwon Yul

Darimana kau tahu aku sudah sarapan.?

From : Kwon Yul

Hanya menebak saja

To : Kwon Yul

Apa kau tadi melihatku dengan seseorang di café?

 

Aku ragu-ragu menulis pesan yang terakhir tapi akhirnya aku kirim juga, cukup lama aku menunggu balasan dari pesan itu jadi aku coba untuk mengirimnya lagi.

To : Kwon Yul

Apa kau tadi melihatku dengan seseorang di café?

 

Hampir 10 menit, pesan itu tidak balas juga. Aku mulai berfikir, apa Yul benar-benar melihatku dengan Taeyeon dan dia sekarang sedang marah padaku dengan tidak menjawab pertanyaan itu.

Akhirnya aku putuskan untuk menelponnya saja

“Yoboseyo” kata seseorang disebrang sana

“Kwon Yuri kenapa kau tidak membalas pesanku”

 ”Yah Sica, aku sudah mengirim 3 pesan hari ini jadi quotaku sudah habis. Apa kau lupa kalau aku hanya punya quota 3 pesan dalam satu hari hah?”

”Mian, aku lupa. Yasudah, sekarang jawab pertanyaanku yang terakhir”

”Pertanyaanmu yang terakhir..???”

”Yah Kwon Yul, jangan pura-pura lupa kau..!!” bentakku

”Babe, apa kau tidak bisa menghilangkan kebiasaan marah-marahmu itu, apa kau tidak bisa sehari saja terhindar dari hellsica mu?”

”Makanya jawab pertanyaanku tadi”

”Ok ok, ya aku melihatmu dengan seorang pria ke cafe di sebrang kantormu”

”Lalu..” kataku dengan pelan

”Lalu..? Lalu apa babe??” katanya dengan bingung

”Lalu, apa kau marah padaku..?”

”Oh.. itu, hahaha.. awalnya aku cemburu, tapi akhirnya aku memutuskan untuk percaya padamu karena aku mencintaimu” katanya dengan lembut

”Oh.. Hmm.. Dia hanya bosku”

”Hahahaha, dia terlihat pendek”

“Hei, dia tuh bosku. Jangan menghina, jangan mentang-mentang kau tinggi”

“Hehehe, mian.. Oh iya, sica. Aku harus melanjutkan meetingku lagi nih”

“Jadi, aku mengganggu mu meeting.?”

“Tidak masalah babe, ya sudah. Nanti malam aku telpon kamu lagi ya.. Quota telponku kan masih satu lagi.. hehehe”

”Ok, bye..”

Kumatikan telponnya dan menyandarkan tubuhku ke kursi, aku sangat lega mendengar dia baik-baik saja melihatku dengan Taeyeon. Tapi aku bingung, kenapa aku senang dia tidak cemburu, harusnya aku lebih senang jika dia cemburu dan akhirnya memutuskankukan.? Akh aku benar-benar binggung sekarang.

22 pemikiran pada “‘Between’ Chapter 4

  1. Annyeong,,,,,,
    I’m First????####
    ——–
    Hadeeuh Sica,jngan ampe dia mtusin kwon Yul ,, psti ntar nysel soalnya Yul kan bner” romantis,,#apadahh
    Baik pulaa,,,
    ——–
    Hhhee,,d tunggu Next Chapter nyaah,,,,
    SEMANGAAAT

  2. Suka bgt yul’a jd penurut ma sica n g lupa ttg quota”.a dlu… ngakak sumpah pas yuri minta kado ma fanny eh malah mw ksh’a thn dpn… Hahhaa
    oh, y thor aq saranin y bsok2 klo udh slesai crita’a dikasih tanda slesai ato tbc y, biar g bkin reader’a bingung n g gntung kya gni , hehe:-)
    tp makin seru crita’a thor….ayoo lanjuttt
    fighthing^^^

  3. Annyeong thor,, kayaknya di chap 3 qu gak komen yech? Ck. Maap thro. u,u
    Hem,, Sica kayaknya dah ada perasaan nih ma Yul? Ck. Moga aja bener nih. And Tae bisa buat Fany. Heheh
    Dialnjut yach thor?^^

  4. Halo thor ^.^/ I’m new reader here
    OMO aku suka banget fanficnya.
    Aduh Sica awas aja kalo kamu nyesel karena putus sama Yul. Nangis-nangis deh entar.
    Dear Tiffany, buatlah Taeyeon jatuh ke dalam pelukanmu ! biar dia gak ganggu hubungan YulSic.
    Dear Yul, terus buat hal-hal romantis buat Sica supaya dia cinta padamu. ! wokeh ^.^d
    Ditunggu next chapternya ya…

  5. oohhh… sica putus sm tae gara” tae selingkuh.
    sepertinya reader bisa nyimpulin knp sica g suka sm yul, karna yul seorang player, dan sica ga suka itu. iya ga thor? hehheheheh
    yaaaaa, semoga ja sica bisa bener” nerima yul, dan jd lah yulsic ^^, buat tae sm fanny aja, dan jd lah taeny ..
    wkwkwkwkwkk
    keep writing
    Fighting(Y)

  6. Wah sprtinya sica udah mulai ada rsa sma kwon seobang nih kkk 😉
    Taeng plis deh jgn mnghrap sica lagi ok noh ada butt sexy pcran aja sma tuh jamur kkk 😀

Tinggalkan komentar