‘Between’ Chapter 2

Aku masih tidak percaya, bagaimana mungkin aku bisa bertemu lagi denganmu Tae, Ah… Dunia ini benar-benar sempit..

Drrrt drrrtt drrrrt..

From : Kwon Yul

Babe, aku sudah ada dikantormu. Ayo kita pergi makan siang bersama..

To : Kwon Yul

Tapi Aku belum lapar, kamu makan siang aja duluan ya.., sorry.

From : Kwon Yul

Sudah lapar atau belum, kau harus makan babe. Ini sudah jam makan.

 

Ah Kwon Yul, dia sungguh keras kepala dan kekanak-kanakan. Aku tidak mengerti bagaimana bisa Appa dan Ummaku menjodohkanku dengan Pria sepertinya.

 

From : Kwon Yul

Babe.. Come On.. I Miss You, You know that.?

 

Ah, dia sungguh menyebalkan. Selalu saja menggangguku, biar saja aku tak akan membalas pesannya.

 

Tok tok tok

“Ya, Masuk..!” Perintahku tapi orang itu tetap tidak membuka pintunya dan terus mengetuk hingga membuatku kesal dan membuka pintu tersebut, terlihat seorang Pria mengenakan tuxedo style berdiri dengan membawa sebuket bunga mawar.

“Hey babe, I miss you so much” Katanya dan langsung memelukku

“Kwon Yul, karyawanku disini” bisikku lalu menariknya masuk kedalam ruanganku

“Kenapa babe..? Kau kekasihku jadi wajar saja jika aku memelukmu”

“Tapi tidak didepan umum”

“Ehmm.. berarti aku bisa memelukmu sekarang?” tanyanya seduktif dan mulai memelukku erat.

“Yul, dengarkan aku. Jika kau masih saja seperti ini, aku tidak segan untuk memutuskan hubungan kita. Mengerti” gertakku membuat dia melepaskan pelukannya

“No babe No, aku tidak mau. Kau tahu aku mencintaimu?”

“Yul, aku punya sebuah peraturan, jika kau bisa menuruti dan mentaati semua peraturanku. Maka aku berjanji akan menerima perjodohan ini”

“Sungguh?” Tanyanya antusias, akupun mengangguk

“Jadi apa peraturannya?”

“Pertama, kita hanya bisa bertemu 2 kali dalam seminggu”

“Apa..??? aku bisa mati menahan rindu terlalu lama”

“Ya, dan aku akan mati kebosanan jika melihatmu setiap hari”

”Tapi kamu akan melihatku setiap hari ketika kita sudah menikah nanti babe”

”Ya, whatever. Yang kedua, Kamu hanya bisa menelponku 2 kali dalam sehari dan mengirim pesan 3 kali dalam sehari” kataku dengan senyuman

”Sicababy, are you kidding me.? Aku rasa aku akan cepat mati kalau begini caranya.”

”Satu lagi, tidak boleh ada kontak fisik diantara kita”

”Pelukan.??”

”No”

”Sebuah ciuman..?”

”No”

”Hanya dipipi atau kening saja, Pleaseee”

”No”

”Sicababy, pleaseeeeee” Dia memohon sambil berlutut di depanku

“Ehmm… Baiklah” kataku pelan

“Huaaaa… thanks babe” katanya dengan senang dan menarik tanganku hendak memelukku tapi ia tiba-tiba ia ingat sesuatu dan segera menjauhkan tubuhnya dariku, dia benar-benar lucu tawaku dalam hati.

”Yul, ingat. Jika kau melanggar peraturan ini aku tidak akan berfikir panjang untuk menolak perjodohan orang tua kita”

”Sicababy, aku minta maaf. Aku benar-benar lupa barusan, tapi aku berjanji tidak akan mengulangnya lagi”

”Oke, kalau begitu kau mau apalagi.? Bukankah urusan kita sudah selesai?” Tanyaku dengan malas

”Hey babe, aku kesini untuk mengajakmu makan siang.. Ayo” Ajaknya sambil menarik tanganku, kemudian dia berhenti sejenak dan menatapku ”Apa memegang tanganmu juga tak boleh?”

Aku hanya menatap tanpa menjawab pertanyaannya.

”Sicababy, bukankah kita sepasang kekasih.? Apa kata orang nanti kalau memegang tanganmu saja tidak boleh” Yul memohon dengan lucunya

”Ayo cepat kita pergi makan sebelum aku kehilangan nafsu makanku” Kataku sambil menarik lengan kekarnya.

 

 

’Dia memang menyebalkan, kekanak-kanakan dan keras kepala. Tapi entah jurus apa yang membuatku selalu tak bisa untuk menolak permintaanya’

 Jessica Jung for Kwon Yul